[HR Tips] Jangan Pasif Setelah Job Fair! Ini Pentingnya Follow-Up Setelah Job Fair

Follow-up email

Setelah mengikuti job fair, ada satu langkah krusial yang ternyata nggak dilakuin oleh kebanyakan job seeker—yaitu melakukan follow-up.

Padahal menurut survei TopResume di tahun 2024, 68% manajer rekrutmen bisa ‘terpengaruh’ atas tindakan follow-up kandidat. Artinya, HRD/Recruiter bisa mengubah keputusan yang awalnya menolak menjadi terbuka untuk mengundang interview kandidat yang melakukan follow-up. Tuh, gede banget kan efek dari follow-up?

Sayangnya memang belum ada survei atau penelitian terkait hal ini khusus di Indonesia.

Tapi, meskipun survei itu dilakukan di luar negeri, kita tetap bisa ambil garis besarnya bahwa follow-up setelah job fair dan interview sangat penting untuk meningkatkan peluang mendapat pekerjaan, dalam hal ini mendapat kesempatan interview.

 

Apa Itu Follow-Up dan Mengapa Penting?

Follow-up adalah tindakan menghubungi kembali perusahaan atau HRD/Recruiter setelah mengirim lamaran atau melakukan pertemuan, dalam hal ini setelah job fair. Bentuknya bisa berupa email ucapan terima kasih, permintaan informasi lanjutan, atau penguatan statement bahwa kamu berminat terhadap posisi yang lamar.

Alasan follow-up sangat penting antara lain:

1. Meningkatkan Visibilitas dan Daya Ingat

Setelah job fair, perusahaan bisa menerima ratusan bahkan ribuan lamaran. Dengan mengirim follow-up, kamu memberi pengingat sopan kepada perekrut bahwa kamu serius dan tertarik. Ini bisa membuatmu lebih mudah diingat dibanding kandidat lain yang tidak melakukan tindak lanjut.

2. Menunjukkan Antusiasme dan Profesionalisme

Mengirim email ucapan terima kasih atau pertanyaan lanjutan menunjukkan kamu memiliki inisiatif, perhatian terhadap detail, dan etika profesional yang baik. Hal ini sering menjadi nilai plus di mata HRD/Recruiter.

3. Memperkuat Hubungan dengan Perekrut

Follow-up bisa menjadi awal komunikasi jangka panjang, bahkan jika kamu tidak langsung lolos seleksi. Dengan membangun koneksi yang baik, kamu bisa diingat untuk peluang kerja lain di masa depan.

4. Memperoleh Kejelasan Proses Seleksi

Melalui follow-up, kamu bisa menanyakan status lamaranmu, tahapan seleksi berikutnya, atau batas waktu pengumuman. Ini membantu kamu mengatur ekspektasi dan waktu secara lebih baik.

Kapan dan Bagaimana Cara Follow-Up?

  • Waktu terbaik: 2–7 hari setelah job fair berlangsung. 14 hari adalah waktu maksimalnya.

  • Cara: Kirim email pribadi secara personal (bukan massal), ucapkan terima kasih atas waktu dan informasinya, sebutkan kembali posisi yang kamu lamar, dan nyatakan ketertarikanmu.

  • Contoh singkat:

Subjek: Terima Kasih – Job Fair [Nama Event] – [Nama Anda]

Yth. [Nama HR/Perwakilan Perusahaan],

Terima kasih atas kesempatan berbicara dengan Anda di [nama job fair]. Saya sangat tertarik dengan posisi [nama posisi] yang Anda tawarkan, dan saya telah mengirimkan lamaran melalui [portal/email/website].

Semoga saya bisa menjadi bagian dari tim Anda. Jika diperlukan informasi tambahan, saya siap memberikan dokumen pendukung.

Salam hormat,
[Nama Anda]

Atau kamu juga bisa mendapat template follow-up selengkapnya di Handbook The Ultimate Guide: Optimasi LinkedIn dengan download handbook-nya (klik/tap gambar buku di akhir artikel ini).

*khusus Member Lifetime. Jika kamu belum menjadi Member Lifetime, kamu dapat upgrade membership kamu dengan cara klik link berikut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *